3 Rumah Sakit Baru Siloam Di Jawa Tengah dan DIY


Investasi bidang kesehatan yang dilakukan oleh PT. Siloam International Hospital Tbk (SILO) memang tidak terus berkelanjutan. Tahun 2015 ini diperkirakan dana yang diinvestasikan untuk pembangunan rumah sakit di Jawa Tengah dan DIY mencapai 1.5 triliun. Berita yang dirilis market.bisnis.com dana investasi tersebut dipergunakan untuk membangun 3 rumah sakit besar di Yogyakarta dan area Jawa Tengah. Pembangunan rumah sakit siloam tersebut merupakan realisasi dari target yang ditetapkan yaitu siloam akan mendirikan beberapa rumah sakit baru di seluruh Indonesia. SILO mentargetkan untuk pertumbuhan jumlah tempat tidur menjadi 10.000 unit dimana sekarang telah memiliki kapasitas tempat tidur 4.400 unit. Sedangkan pendapatan operasional bersih (NOR) naik 49% menjadi Rp3,68 triliun pada tahun ini dimana pendapatan SILO menembus angka Rp2,47 triliun pada 2014.

Ketiga rumah sakit baru yang akan dibangun ini berada di berada di Semarang, Solo dan DIY.yang pembangunan gedungnya sudah dilaksanakan tahun ini. Untuk rumah sakit baru tersebut direncanakan akan memiliki kapasitas antara 200-400 kamar. Pembangunan tiga unit rumah sakit ini ditargetkan akan selesai dalam kurun 18 bulan. Untuk besaran investasi masing-masing satu unit rumah sakit senilai Rp400 miliar-Rp500 miliar sehingga ditotal tiga unit rumah sakit, nilai investasi mencapai angka Rp1,5 triliun.

Kurangnya kebutuhan rumah sakit di Indonesia disikapi oleh PT. Siloam International Hospital Tbk (SILO), merencanakan akan membangun 20 unit rumah sakit baru pada tahun depan. Pembangunan akan dilaksanakan secara berkala dan bertahap dibangun di daerah khusus dan tertinggal. Fokusnya di semua tempat, salah satunya di Indonesia timur yang mendapatkan perhatian.

Rencana pembangunan rumah sakit di daerah timur, Sentani, Papua terus berjalan. Perkembangan hingga saat ini, kata dia, dalam proses tawar menawar harga lahan yang dibutuhkan dengan total 1 hektare. Sedangkan kebutuhan untuk tenaga kerja satu unit rumah sakit bisa memerlukan tenaga 1.000 orang. Sehingga diharapkan angka tenaga medis didaerah bisa terserap dengan baik dan ada pengurangan angka pengangguran.