Tantangan radiografer Indonesia di tahun 2016 menghadapi pasar bebas ASEAN menuntut Perhimpunan radiografer Indonesia (PARI) untuk lebih aktif mendorong anggotanya agar lebih meningkatkan kemampuan kompetensi dan profesionalisme keahliannya untuk dapat bersaing dengan radiografer ASEAN.
Kongres XIII PARI akan menjadi tonggak penting dalam perkembangan organisasi karena periode ini adalah waktu yang tepat untuk melakukan pemetaaan dan evaluasi organiasai baik visi, misi dan program kerja, karena eksistensi sebuah organisasi hendaknya dilahirkan dari cara pengelolaan organisasi yang demokratis, terbuka memenuhi nilai akuntanbilitas, good governence and clean governence yang harus dilaksanakan oleh seluruh anggota PARI.
Tujuan diadakan kegiatan ini adalah sebagai tempat bertukar informasi sesama anggota dan sebagai ajang pertanggungjawaban laporan program kerja pengurus pusat PARI periode 2011-2015. Dalam acara ini juga akan dipilih pegurus PARI untuk periode 2015-2019,
Acara ini akan diselenggarakan pada hari Jumat tanggal 13-15 November 2015 dan bertempat di Hotel Pullman Surabaya No.67-73 Jl. Basuki Rahmat Kota Surabaya . Materi yang akan disampaikan terkait dengan teknologi radiologi terkini meliputi radiologi konvensional, CT Scan, MRI, USG,Radioterapi dan kedokteran nuklir. Juga mengenai arah kebijakan kemenkes dalam pembinaan radiografer dihubungkan dengan re-organisasi kemenkes sesuai dengan nawacita dan aspek pidana profesi radiografer dihubungkan dengan perka BAPETEN.
Workshop radiologi 2015 dan kongres XIII PARI dengan mengambil tema membangkitkan kebanggaan profesi radigrafer sebagai dasar dalam memberikan pelayanan yang memenuhi kode etik dan standar profesi. Diselenggarakan oleh Perhimpunan Radiografer Indonesia, untuk informasi lengkap dapat menghubungi Puji 08111115945; Mas 081330489512; Abdul 082140280004.