Pentingnya Standar Akreditasi Rumah Sakit

Agar budaya keselamatan dan budaya kualitas di rumah sakit tetap terjaga maka rumah sakit perlu terakreditasi dengan demikian diharapkan mutu dan keamanan pelayan dirumah sakit terus meningkat.

Mengapa rumah sakit perlu terakreditasi ? Dengan terakreditasi maka manfaat yang diperoleh adalah peningkatan kepercayaan masyarakat terhadap rumah sakit terhadap mutu dan keselamatan pasien yang ada di rumah sakit tersebut.

Selain pasien yang meningkat kepercayaannya, akreditasi juga mampu menetapkan standar  lingkungan kerja yang aman dan efisien sehingga para staf rumah sakit juga akan merasa puas. Dalam standar akreditasi disebutkan Tingkat pelatihan yang diinginkan untuk setiap individu diulang berdasarkan persyaratan dan/ atau kerangka waktu yang ditetapkan oleh program pelatihan yang diakui, atau setiap dua tahun bila program pelatihan yang diakui itu tidak digunakan.


Pengalaman bagi staf sebaiknya dilakukan update selama 4 tahun terakhir dan setiap pelatihan ada pencatatannya terkait jenis pelatihan dan durasi pelaksanaannya. Pelatihan yang dimaksud dapat berupa pelatihan secara universal maupun sifatnya kompetensi. Contoh pelatihan yang sifatnya universal adalah pelatihan K3, Bencana, APAR, BHD dimana semua karyawan dirumah sakit harus mengetahuinya. 

Dalam proses akreditasi juga rumah sakit akan semakin mendengarkan pasien dan keluarga mereka, menghormati hak-hak pasien, dan melibatkan mereka menjadi mitra dalam proses pelayanan.
 
Dalam standar akreditasi disebutkan bahwa rumah sakit memperhatikan kebutuhan klinik pasien pada waktu menunggu atau penundaan untuk pelayanan diagnosis dan pengobatan. Untuk memenuhi standar ini maka Informasi penundaan pelayanan didokumentasikan  dalam rekam medis. Selain itu proses penundaan pelayanan harus ditetapkan  batasan waktunya, jika melebihi wajib menginformasikan ke pasien/keluarganya.  Rumah sakit juga harus memiliki kebijakan terkait penundaan layanan yang diberikan oleh dokter.

Membangun kepemimpinan yang mengutamakan kerja sama. Kepemimpinan ini menetapkan prioritas untuk dan demi terciptanya kepemimpinan yang berkelanjutan untuk meraih kualitas dan keselamatan pasien pada semua tingkatan. 

Disebutkan dalam standar akreditasi bahwa Pimpinan rumah sakit meminta masukan dari individu  atau kelompok pemangku  kepentingan dalam  masyarakat sebagai bagian dari rencana stratejik dan operasional. Selain itu Rumah sakit berpartisipasi dalam pendidikan masyarakat tentang promosi kesehatan dan pencegahan penyakit

Proses akreditasi ini dilakukan oleh lembaga independen yang melakukan asesmen terhadap kepatuhan rumah sakit dalam mematuhi semua standar yang sudah ditetapkan dalam standar akreditasi rumah sakit.

Tujuan dari assessment tersebut adalah menentukan apakah rumah sakit sudah memenuhi standar akreditasi untuk memperbaiki keselamatan dan mutu pelayanan. Standar akreditasi sifatnya berupa suatu persyaratan yang optimal dan dapat dicapai.

Dengan melaksanakan skreditasi maka rumah sakit menunjukkan komitmen dalam usaha meningkatkan keselamatan dan kualitas asuhan pasien, memastikan bahwa lingkungan pelayanannya aman dan rumah sakit senantiasa berupaya mengurangi risiko bagi para pasien dan staf rumah sakit. (source :http://www.kompasiana.com/bunnan/pentingnya-akreditasi-rumah-sakit_54f5d17fa33311fd518b461a)