Askep Stroke Iskemik


Askep Stroke Iskemik

Askep stroke iskemik merupakan prosedur yang perlu dilakukan dalam melakukan perawatan penderita stroke iskemik. Askep atau asuhan keperawatan ini begitu penting karena dengan mengetahui askep stroke iskemik maka diharapkan perawat atau keluarga dapat menjalankan perawatan dengan benar. Dengan menjalankan askep ini maka langkah langkah perawatan yang diberikan dapat efektif dalam rangka langkah membantu para pasien stroke iskemik.

Sebelum melangkah lebih jauh mengenai bagaimana askep stroke iskemik ini dilakukan maka ada baiknya mengetahui apa itu stroke iskemik. Stroke dapat menimpa siapa saja secara tiba-tiba dan terbanyak disebabkan pola hidup yang dijalaninya. Faktor resiko terbesar terserang stroke adalah pada penderita Hipertensi, orang orang yang kerap terpapar asap rokok, penderita penyakit diabetes, melakukan terapi hormon postmenopouse, diet ketat, aktivitas fisik, Obesitas dan distribusi lemak dalam tubuh. 

Stroke sendiri merupakan kondisi dimana ada gangguan pada suplai darah ke otak. Dengan kurangnya suplai darah ke otak tersebut maka jaringan sel-sel saraf di otak akan rusak dan mati. Akibatnya adalah jaringan sel saraf otak yang mengendalikan fungsi tubuh tidak berfungsi lagi. Berdasarkan patologi anatomi dan penyebabnya maka stroke dalam dunia medis terbagi menjadi stroke iskemik dan stroke hemorragik. Stroke hemorragik terjadi ketika pembuluh darah pecah yang mengakibatkan aliran darah normal terhambat dan darah masuk ke bagian otak dan merusaknya. Sedangkan pada stroke iskemik adalah keadaan dimana ada penyumbatan pada pembuluh darah ke otak. Penyumbatan pembuluh darah ke otak tersebut tersebut mengakibatkan sel otak tidak mendapat cukup oksigen dan asupan darah sehingga jaringan otak tidak berfungsi sebagaimana mestinya.
Dalam melaksanakan askep stroke iskemik  disesuaikan dengan masalah yang dihadapi penderita stroke. Secara general tindakan yang diberikan pada pasien stroke iskemik adalah mengatur posisi klien pada posisi semi fowler, memberikan supplai O2,  mengukur tanda-tanda vital seperti evaluasi pupil dan mencatat ukuran, bentuk dan reaksi terhadap cahaya,  meninggikan posisi tangan dan kepala, membantu penderitak untuk melakukan rentang gerak ekstremitas aktif, memantau keluaran urine,  memberikan kondisi lingkungan yang tenang,  memberi obat sesuai indikasi seperti anti hipertensi (Captopril), anti trombosit.(asam acetil salicilat) dan infuse (RL dan Nacl 0,9 %), membantu dalam pemenuhan makan minum, BAB/BAK, mandi.