Lokakarya : Peluang dan Tantangan Rumah Sakit, Lembaga Pendidikan Kesehatan dan Organisasi Kemanusiaan di Era Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015
Penyelenggara : Kantor Yakkum, Surakarta Indonesia
Waktu : 6 November 2014
Pasar bebas adalah kesempatan bagi mereka yang memiliki keunggulan kompetitif dan bencana bagi mereka yang tertinggal. Dengan praktek pasar bebas global saat ini di Indonesia , sektor konsumsi telah menjadi kontributor utama pertumbuhan ekonomi, sedangkan sektor produksi saat ini mati suri. Hal ini disebabkan prilaku lebih baik untuk membeli dengan harga lebih murah dari pada memproduksi sendiri dengan harga yang lebih tinggi. Pasar bebas disektor jasa termasuk industri rumah sakit dan pendidikan juga telah merajalela dan mereka mengambil konsumen emas Indonesia yaitu masyarakat ekonomi menengah ke atas.
Di antar negara-negara G20, Indonesia disebut sebagai negara dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi yang bahkan melampaui Amerika Serikat dan kedua setelah China, serta diprediksi menjadi 10 kekuatan ekonomi dunia dalam waktu dekat. Namun, tingkat ketimpangan di Indonesia luas dengan 50 kekayaan orang terkaya di Indonesia sama dengan akumulasi asset 60% penduduk termiskin di Indonesia. Kondisi ini membuat masyarakat Indonesia kelas menengah dan atas menjadi target utama investor asing sebab keunggulan kompetitif kita rendah sehingga lembaga nonprofit hanya mendapatkan kelompok potensial dan miskin karena dukungan perlindungan sosial negara.
Tahun 2015 tinggal menghitung hari, ini berarti siap atau tidak Indonesia akan memasuki pasar MEA (Masyarakat Ekonomi Asian). Apakah situasi ini adalah kesempatan atau bencana, hal ini tergantung pada kesiapan kita untuk meningkatkan daya saing dan juga kapasitas jaringan dengan berbagai lembaga yang sudah mendapatkan keunggulan kompetitif di bidang rumah sakit, pendidikan kedokteran, pendidikan keperawatan dan bidang kemanusiaan.
Dengan mengikuti lokakarya Peluang dan Tantangan Rumah Sakit, Lembaga Pendidikan Kesehatan dan Organisasi Kemanusiaan di Era Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015 maka diharapkan peserta memahami:
a. Peluang, tantangan dan dampak dengan pemberlakuan masyarakay ASEAN 2015
b. Persaingan ketat dala dunia pelayanan kesehatan, pendidikan kesehatan dan pelayanan kemanusiaan di kawasan ASEAN.
c. Melakukan refleksidiri akan kekurangan yang harus diperkuat agar dapat survive melayanai di era pasar bebas ASEAN 2015.
d. Menjalin jaringan ASEAN dan bekerjasama di bidang kedokteran, kesehatan, pendidikan, rumah sakit dan kemanusiaan dengan mengambil keuntungan dari MEA.
Pembicara dalam Peluang dan Tantangan Rumah Sakit, Lembaga Pendidikan Kesehatan dan Organisasi Kemanusiaan di Era Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015:
a. Executive Director Davao Medical School Foundation (DMSF) Philiphines: Pengalaman DMSF dalam meresponse kebutuhan pasar bebas sekaligus memenuhi keutuhan dalam negeri.
b. Direktur YAKKUM Emergency Unit: Pengalaman Yakkum merespon kemanusiaan lintas Negara ASEAN dan kerjasama di ASEAN
c. Staff Ahli Pemerintah : Kebijakan pemerintah Jokowi terhadap cetak biru MEA dan peluang tantangan pengobatan kesehatan pendidikan, rumah sakit dan kemanusiaan
d. Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan (PMPK) UGM : Kebijakan umum dalam perumahsakitan dan pendidikan kesehatan agar lembaga Indonesia menjadi tuan dinegeri sendiri di era Masyarakat Ekonomi ASEAN.