Indonesia merupakan daerah endemis infeksi virus hepatitis B dan hepatitis C sehingga potensi untuk terjadinya hepatitis kronik menjadi besar dengan resiko berkembang menjadi sirosis hati dengan segala komplikasinya dan berakhir sebagai karsinoma hepatoseluler.
Terapi antiviral dan imunomodulator telah berkembang pesat dalam pengobatan terhadap hepatitis kronik B atau C dengan problematic resistensi yang belum sepenuhnya tuntas. Namun khusus Negara eropa dan usa, terapi hepatitis C kronik genotype 1 telah bergerak kea rah terapi per oral tanpa basis interferon dalam waktu yang leih pendek dengan kendala biaya yang sangat tinggi.
Untuk Asia terapi semacam itu masih tanda Tanya mengikuti respon HCV genotype 1 di Asia terhadap terapi berbasis interferon masih tinggi.Alkoholisme dan sindroma metabolic juga menkadi penyebab lain hepatitis kronik yang semakin penting karena prevalensinya yang semakin meningkat.
Kasus kasus koinfeksi HIV-HBV/HCV juga telah muncul menjadi masalah kesehatan yang penting, demikian pula kasis kasus HBV/HCV carrier yang masih saja dipermasalahkan dalam dunia kerja. Melihat berbagai hal tersebut di atas maka pengurus cabang PPHI Yogyakarta merasa perlu untuk mengadakan monotematik symposium jogja hepatitis forum 2015 yang akan dilangsungkan pada tanggal 4-6 Juni 2015. Acara ini dilaksanakan bekerjasama dengan PAPDI cabang Yogyakarta. Satu hari worksjhop dan 2 hari symposium ini akan mengupas tuntas masalah msalah yang berkaitan dengan diagnosis dan manajemen penyakit hepatitis.
Tujuan dari diadakannya jogja hepatitis forum 2015 ini adalah meningkatkan pengetahuan tentang permasalahan diagnosis dan manajemen penyakit hepatitis berdasarkan evidence based mutakhir. Adapun pembahasan akan meliputi diagnostic aspects of chronic hepatitis, Indepth strategy diagnosis and management of chronic hepatitis B and C. Untuk informasi kegiatan ini dapat menghubungi secretariat Bagian penyakit dalam RSUP Dr. Sardjito Jl. Kesehatan No.1 sekip Yogyakarta telp 027455319 email gitrss@yahoo.com