Jumlah pasien dialis terus mengalami peningkatan, data indoneisa renal registry (IRR) tahun 2014 di jawa barat menunjukkan jumlah pasien HD baru tercatat 5029 dan pasien aktif 3358. Jumlah tersebut tidak sebanding dengan jumlah perawatanya yang hanya berjumlah 578 orang (388 bersertifikat dan 190 sisanya belum tersertifikasi). Kondisi di atas menuntut kesiapan petugas dialis terutama perawat untuk bekerja lebih profesional.
Sesuai dengan misinya Ikatan Perawat Dialis Indonesia (IPDI) sebagai salah satu organisasi. IPDI membuat suatu standarisasi asuhan keperawatan dan menetapkan standar prosedur tindakan : Hemodialis (HD) dan Continuous Ambulatory Peritoneal Dialys (CAPD).
Workshop dan symposium keperawatam dialis : Standarisasi dan legalitas asuhan keperawatan dialis di era JKN
PB IPDI bekerjasama dengan PD IPDI Jabar melakukan berbagai pertemuan dan pembahasan dengan beberapa Rumah Sakit dengan melakukan berbagai literature untuk membuat standar asuhan keperawatan (SAK) HD dan CPAD. Rancangan dalam membuat kebijakan dan panduan pelayanan instalasi dialis serta menentukan standar minimal rekam medic atau pendokumentasian keperawatan Dialis Berbasis KARS dan JCI, maka dengan itu IPDI Jabar untuk pertamakalinya akan melakukan workshop standar minimal rekam medis diruang dialis beserta petunjuk teknis pengisiannya mengenai penerapan SAK dalam Asessment of patient (AOP) dialis. AOP medic/catatan medis, skrining gizi catatan terintegrasi, catatan akses vascular dialis, laporan HD ke ruangan lain/rawat inap, traveling dialis, resume tindakan dialis sebagai penunjang laporan.
Pada Workshop dan symposium keperawatam dialis ini juga akan diperkenalkan buku SAK HD dan CPAD, buku panduan tindakan keperawatan dialis yang berisi mengneai berbagai panduan dalam membuat prosedur operasional (SPO) di ruang dialis (HD dan CAPD). Standarisasi ini diperlukan untuk keseragaman dalam pelayanan dialis dan dirasa sangat berguna bagi RS atau klinik yang baru membuka pelayanan dialis serta bagi perawat baru dialis.
Dalam Workshop dan symposium keperawatan dialis akan dibahas mengneai aspek legal tindakan perawat dialis terkait dengan UU keperawatan, pelimpahan wewenang tindakan dialis dan pembahasan terkait pelayanan HD pada pasien dengan infeksi hepatitis B dan HIV.
Workshop dan symposium keperawatan dialis diharapkan mampu meningkatkan pelayanan dibidang HD dan CAPD serta dapat menambah pengetahuan dan wawasan perawat dialis. Waktu pelaksanaan Workshop dan symposium keperawatan dialis ini direncanakan pada 13 juni-14 Juni 2015 bertempat di Sukajadi Hotel Jl.Sukajadi 176 Bandung. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Cicilia 08122189331, Ridha 081220183236, Iqbal 0812234436.