Kode Diagnosa INA CBGs

Dalam kode diagnosa INA CBGs ada diagnosis utama dan sekunder. Lalu apa arti keduanya, simak ulasan berikut ini

Menurut PMK no 76 tahun 2016 Diagnosis utama  atau priciples diagnosis adalah diagnosis yang ditegakkan oleh dokter pada akhir episode perawatan yang menyebabkan pasien mendapatkan perawatan atau pemeriksaan lebih lanjut. Jika terdapat lebih dari satu diagnosis , maka dipilih yang menggunakan sumber daya paling banyak. 

Jika tidak terdapat diagnosis yang dapat ditegakkan pada akhir episode perawatan, maka gejala utama, hasil pemeriksaan penunjang yang tidak normal atau masalah lainnya dipilih menjadi diagnosis utama.

Sedangkan Diagnosis Sekunder adalah diagnosis yang menyertai diagnosis utama pada saat pasien masuk atau yang terjadi selama episode perawatan. Diagnosis sekunder merupakan komorbiditas  dan/atau komplikasi

Komorbiditas adalah penyakit yang menyertai diagnosis utama atau kondisi yang sudah ada sebelum pasien masuk rawat dan membutuhkan pelayanan kesehatan setelah masuk maupun selama rawat. Contoh: Diabetes, Hypertension, dll

Komplikasi adalah penyakit yang timbul dalam masa perawatan dan memerlukan pelayanan tambahan sewaktu episode pelayanan, baik yang disebabkan oleh kondisi yang ada atau muncul akibat dari pelayanan
kesehatan yang diberikan kepada pasien Contoh: Wound infection, Pneumonia, dll.


Contoh 1
Diagnosis Utama : Toxoplasmosis.
Diagnosis Sekunder : Kehamilan
Spesialisasi : Klinik perawatan antenatal beresiko tinggi
Dikode : Penyakit protozoa yang mempersulit kehamilan, kelahiran, dan puerperium (O98.6) sebagai diagnosis utama, B58.9 (toxoplasmosis, tidak dijelaskan) , diagnosis sekunder.

Contoh : 2
Diagnosis Utama : Letak lintang
Diagnosis Sekunder : Persalinan SC Anemia Spesialisasi : Obgyn
Dikode : Letak lintang (O32.2) sebagai diagnosis utama, Persalinan SC (O82.9), Anemia (O99.0), dan Anemia (D64.9) sebagai diagnosis sekunder.